Monday, February 13, 2012

Leopard Dinilai Sesuai Geografis Indonesia

Rektor Universitas Pertahanan Syarifudin Tippe mengatakan, rencana Kementerian Pertahanan untuk membeli tank Leopard sudah diteliti secara menyeluruh kesesuaiannya dengan kondisi geografis Indonesia.
"Pengadaan tank Leopard sudah dipertimbangkan. Dari sisi tugas, medan dan kemampuan belinya, semua sudah dipertimbangkan masak-masak," ujar Syarifudin dalam jumpa pers di Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu.
Rencana pembelian 100 unit tank jenis berat untuk TNI-AD menuai kontroversi melalui tentangan anggota Komisi I DPR yang menganggap bahwa tank seberat 63 ton itu tidak sesuai dengan kondisi geografis Indonesia yang merpakan negara kepulauan.
Syarifudin juga menambahkan, tank Leopard buatan Jerman itu didesain untuk segala medan karenanya akan sesuai dengan medan yang ada di Indonesia.
Menurutnya, akan salah bisa memproyeksikan tank jenis ini untuk hanya akan ditempatkan di Jakarta dan tidak bisa dipindahkan ke daerah lain karena kondisi jalan dan jembatan yang tidak akan kuat menahan beban berat tank
tersebut.
"Kita kan tidak perlu perbaiki jembatan dulu baru beli Leopard. Sebab (kalau tidak), terlambat jadinya. Kami sudah pertimbangkan secara akademis dengan kemampuan median di Indonesia," ujarnya, seraya menambahkan bahwa rencana pembelian itu sudah dianalisis dari berbagai sudut.
Sementara itu, Direktur Jenderal Strategi Pertahanan di Kementerian Pertahanan Mayjen Puguh Santoso mengatakan bahwa alih teknologi merupakan salah satu persyaratan pembelian alat utama sistem pertahanan (alutsista) dari luar negeri untuk mewujudkan kemandirian industri pertahanan dalam negeri.
“Sudah ada penelitian dari aspek kegunaan dan keunggulan, tidak serta-merta membeli, ini juga strategi untuk modernisasi karena Angkatan Darat sudah berubah, tidak lagi manusia dipersenjatai,” ujar Puguh.
Puguh mengatakan bahwa ketika membandingkan beberapa macam tank tempur utama dari beberapa produsen, Kemenhan, sebagai calon pembeli dan yang telah menyediakan dana sebesar 280 juta dollar Amerika untuk itu, menemukan bahwa tank Leopard- yang memiliki spesifikasi teknis dan persyaratan operasional sesuai yang diajukan oleh Angkatan Darat sebagai pengguna dan produsennya membuka kesempatan untuk transfer teknologi.
Kedua hal ini, tambahnya, tidak ditemukan di tank tempur utama lain dan produsennya yang dijadikan pembanding. Selain itu, tank ini juga merupakan jenis tank yang diunggulkan oleh Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) dan hingga saat ini belum ada tandingannya dari segi kemampuan tempur.
Puguh mengatakan bahwa tidak ada yang menyangsikan keunggulan Leopard sebagai tank tempur utama. “Dalam dominasi maneuver, Leopard jagonya karena bisa berada hingga empat meter di bawah permukaan air. Tentara kalau perang tidak lewat jalan tol semua. Leopard ini bisa lewat di semua permukaan,” ujar Puguh.
Bila harus melewati medan yang berupa rawa-rawa dan sungai, Puguh mengatakan hal itu sudah diperhitungkan dan dikoordinasikan oleh tim penunjang dalam operasi penggelaran tank, yang mempelajari konfigurasi wilayah yang akan dilaluinya.
“Perang tidak melibatkan hanya satu angkatan, ada juga amphibi yang digabungkan dengan marinir,” ujar Puguh sambil menambahkan bahwa dalam mendesain strategi pertahanan, kekuatan ketiga angkatan darat, laut, atau udara selalu diintegrasikan.
“Itulah desain strategi pertahanan di negara kepulauan. Kita punya lima pulau besar dengan karakteristik yang berbeda, jangan dibayangkan tank itu selalu lewat jalan raya, kalau sudah perang tidak seperti itu,” ujar Puguh.
Namun Puguh mengatakan, dirinya bisa memaklumi keberatan sejumlah pihak yang mengatakan bahwa tank Leopard tidak cocok dengan kondisi geografis Indonesia sebagai negara kepulauan dan membayangkan kalau “tank lewat jalan raya semua”.
Salah satu alasan keberatan yang disuarakan anggota parlemen adalah bahwa kondisi jalan dan infrastruktur di Indonesia tidak cukup kuat untuk menanggung beban tank tempur seberat 62 ton ini.
“Ada sistem gelar yang akan tentukan posisi tank, akan ada analisis permukaan tanah yang sudah dipertimbangkan, tidak bisa diapriori dan tidak bisa seenaknya, tapi karakteristiknya Leopard atau tank sekelas itu bisa ditempatkan di mana saja,” tambah Puguh, sambil menambahkan bahwa jenis permukaan tanah di Indonesia beragam, dan bahkan tidak sama dalam satu pulau, sehingga dalam rencana penggelaran alat perang darat, karakteristik daratan pulau-pulau di Indonesia tidak dapat semuanya disamakan.
“Ini yang menjadi tuntutan kecerdasan siapapun yang mendesain strategi pertahanan, kita tidak bisa generalisasi,” ujar Puguh, sambil menambahkan bahwa pemikiran strategi itu tidak hanya jadi tanggung jawab pemikiran Kemhan dan TNI, namun juga menjadi tuntutan bagi bangsa Indonesia, terutama dari segi teknologi, untuk mendesain alat tempurnya demi menuju kemandirian sesuai konfigurasi wilayah negara.
Puguh juga mengatakan teknologi yang ada saat ini di Indonesia belum mampu memenuhi itu, namun ada celah yang bisa diambil untuk mencapai kemandirian yaitu dengan alih teknologi melalui pembelian alat tempur dari luar negeri seperti Leopard.
Dengan kesempatan itu, Puguh mengatakan bahwa pada nantinya, PT Pindad sebagai produsen alat tempur yang sudah mampu memproduksi Anoa atau tank angkut personel sedang sesuai standard Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), diharapkan akan bisa memproduksi tank tempur utama seperti Leopard, untuk memenuhi target pencapaian kekuatan pokok minimum hingga setidaknya 70 persen di tahun 2024 yang dibutuhkan TNI untuk menjaga kedaulatan wilayah Indonesia.

Sunday, February 12, 2012

info web untuk freport (carut-marut peraturan)

http://www.ptfi.com/
http://amriawan.blogspot.com/2010/07/apakah-benar-freefort-produksi-uranium.html
http://www.ptfi.com/others/FAQ.asp
http://www.ptfi.com/about/history.asp
http://ekonomi.kompasiana.com/bisnis/2010/11/04/data-dan-fakta-kontrak-freeport/

Darah Ditengah Kemilau Emas Freeport


PT. Freeport Indonesia
PT. Freeport di Papua telah berhasil mengeruk keuntungan hingga miliaran dollar pertahun. Sejak berdiri, kecaman atasnya datang silih berganti.
PT. Freeport beroperasi di Papua sejak April 1967. Perusahaan asal Amerika Serikat yang menguasai cadangan emas dan tembaga kedua terbesar di dunia itu memulainya dengan kontrak karya I. Freeport melakukan eksplorasi dilahan yang diperkirakan mengandung cadangan bijih emas terbesar, 2,5 miliar ton. Dalam perjalanannya, sepanjang 1992 hingga 2002, Freeport telah berhasil melambungkan produksinya hingga 5,5 juta ton tembaga, 828 ton perak dan 533 ton emas. Pada 1998, perusahaan ini bahkan berhasil menghasilkan agregat penjualan sebesar 1,71 miliar pon tembaga dan 2,77 juta ons emas. Dengan penghasilan itu Freeport mengantongi keuntungan triliunan rupiah sepanjang tahun.
Dalam kurun waktu dua tahun berproduksi sejak 1973, PT. Freeport yang dulunya perusahaan tambang kecil berhasil mengantongi perolehan bersih US$ 60 juta dari tembaga yang ditambang. Itu belum termasuk hasil ikutan seperti emas dan perak. Juga belum termasuk penemuan lokasi tambang baru pada 1988 di Pegunungan Grasberg yang mempunyai timbunan emas, perak, dan tembaga senilai US$ 60 juta miliar. Ironisnya, dengan kekayaan sebesar itu, kemiskinan, dan kerusakan lingkungan meningkat pesat disekitar pertambangan PT. Freeport.
Pencemaran lingkungan selanjutnya menjadi persoalan serius. Penambangan oleh Freeport telah menghasilkan galian berupa potential acid drainase (air asam tambang) dan limbah tailling (butiran pasir alami hasil pengolahan konsentrat). Sehari-hari Freeport memproduksi tidak kurang dari 250 ribu metrik ton bahan tambang. Material bahan yang diambil hanya 3%. Inilah yang diolah menjadi konsentrat kemudian diangkut ke luar negeri melalui pipa yang dipasang ke kapal pengangkut di Laut Arafuru. Sisanya, sebanyak 97% berbentuk tailing. Aktivitas ini mengakibatkan, fenetasi hutan daratan rendah seperti Dusun Sagu masyarakat Kamoro di Koprapoka, dan beberapa dataran rendah di wilayah Timika hancur. Parahnya lagi, terjadi pula perubahan iklim mikro akibat penambangan terbuka.
Sebuah lembaga audit lingkungan independen Dames & Moore melaporkan pada tahun 1996, dan disetujui oleh pihak Freeport, ada sekitar 3,2 miliar ton limbah yang bakal dihasilkan tambang tersebut selama beroperasi. Hasil investigasi The New York Times (NYT) tentang limbah tambang Freeport-McMoran di Papua juga demikian. Menurut laporan Freeport sendiri, limbah itu luasnya 8 km persegi. Pada beberapa tempat kedalamannya mencapai 275 meter. Terhadap teguran dari berbagai NGO lingkungan hidup, termasuk ex-mentri Sonny Keraf, Freeport hanya mengatakan, limbah tersebut tidak berbahaya.
Sejumlah agency, konsultan perusahan asuransi yang dipakai Freeport,massive die-off” pada vegetasi disepanjang sungai. Sampel-sampel juga menunjukkan, air sungai mengandung racun yang cukup untuk membunuh organisme sungai yang sensitif. Kemunculan tumbuhan berwarna hijau terang sepanjang beberapa kilometer di tepi sungai telah menunjukkan kandungan tembaga dari limbah telah mencemari sungai. menyebutkan, limbah itu telah menyebabkan “
PT. Freeport Indonesia (PT. FI) adalah bukti kekuatan ekonomi global. Dalam beberapa pendapat, seperti dimuat sejumlah media, disebutkan, selama 40 tahun lebih beroperasi, PT Freeport telah merusak tak hanya pegunungan Grasberg dan Erstberg, tapi juga telah merubah bentang alam seluas 166 km persegi di daerah aliran sungai Ajkwa, mencemari perairan di muara sungai dan mengkontaminasi sejumlah besar mahluk hidup.
Konflik Dimulai
Kemewahan dan dampak Freeport memang tiada duanya. Atas segala aktivitas tambang itu, Freeport menghadirkan pengamanan super ketat tentara dan Polisi yang dibayar jutaan dolar pertahun. Pengamanan ini, dalam beberapa waktu, kerap dijadikan bisnis. Seorang sumber di Timika menyebutkan, bisnis militer dipertambangan Freeport tidak bisa dipandang sebelah mata. “Bayangkan saja, ‘permainan’ yang dilakukan Freeport, pemerintah Timika, pengusaha di Timika dan Militer pada perang dua suku Amugme dan Dhani pada tahun 2007 silam,” ujarnya. Saat itu bisnis militer yang dijalankan adalah dengan mengantar para penambang dari kedua suku menggunakan truk tentara. Mereka dikenai jutaan rupiah per kepala. Rata-rata truck memuat 30 orang. Dari bisnis ini, militer meraup untung hingga miliaran rupiah. Penambang adalah mereka yang harus membayar denda secara adat usai berperang. Jumlahnya ratusan. Mereka mencari emas diwilayah penambangan Freepot dan kemudian dijual pada pengusaha emas di Timika.
Pendapat sumber tersebut sejalan dengan Poengky Indarti, Direktur Hubungan Eksternal Imparsial. Dalam sebuah kesempatan pekan kemarin, Poengky mengatakan, sejumlah insiden berdarah di Timika, termasuk penembakan terakhir seorang WNA Australia di kawasan operasional PT. Freeport Indonesia, lebih banyak terkait perebutan bisnis jasa keamanan antara militer dan polisi. Menurutnya, sejak dikeluarkan Keputusan Presiden Nomor 63/2004 tentang pengamanan objek vital nasional, keamanan diserahkan kepada pihak internal. Di Tembagapura, diserahkan kepada PT. Freeport dan kepolisian. “Dahulu keamanan Freeport diserahkan kepada TNI hingga dua batalyon,” katanya.
Menurut Poengky, Freeport merupakan perusahaan strategis. Dia penyumbang pajak terbesar dan mendukung dana otonomi khusus. Freeport juga memberikan sumbangan dana keamanan yang besar sehingga timbul persaingan dan gesekan antara Polri dan TNI. Meski belakangan, hal ini dibantah pihak Kodam XVII Cenderawasih bahwa militer tidak terlibat. Menurut Poengky, pernyataan itu harus dibuktikan dan diselidiki di pengadilan
Seperti Poengky, Yosepha Alomang, Direktris YAHAMAK (Yayasan Hak Asasi Manusia Anti Kekerasan)  di Timika juga mengatakan, dalam operasi, PT. Freeport telah membuat masyarakat mengalami banyak goncangan. Mereka dibunuh, disiksa dan diperkosa oleh aparat keamanan yang dibayar Freeport. “Masyarakat adat di sekitar areal penambangan tidak merasakan hasil dari tambang raksasa itu. Justru rakyat menjadi korban,” ujarnya.
Sampai disini, Freeport akhirnya dianggap sebagai biang konflik. Penentu bisnis militer dan sebagai alasan terjadinya kekerasan di Timika. Atas persoalan ini, Brad Adams, Direktur Eksekutif Human Rights Watch (HRW) Regional Asia dalam pemaparan hasil penelitian tentang bisnis militer di Indonesia, beberapa waktu lalu, yang dilaporkan dengan judul “Too High a Price: The Human Rights Cost of the Indonesian Military’s Economic Activities” menyebutkan, praktik bisnis yang terus-menerus dibiarkan tentu akan mendorong munculnya kecenderungan perilaku di kalangan militer untuk  mencari rente atau keuntungan (rent-seeking behaviour). Ini terjadi di sejumlah bisnis pertambangan, seperti  Exxon dan Freeport. Keterlibatan militer di dunia bisnis kerap  pula menimbulkan pelanggaran HAM. “TNI punya catatan suram di bidang HAM. Dan pelanggaran-pelanggaran itu dipicu  praktik bisnis militer yang dilakukan dengan alasan untuk mencukupi kebutuhan  institusi yang tidak bisa dipenuhi oleh anggaran negara,” ungkap Adams. Menurutnya, komitmen para petinggi TNI harus diwujudkan dengan segera  untuk mengakhiri bisnis militer. Apabila tenggat waktu itu dipenuhi, reformasi di bidang keuangan militer tentu akan menandai terjadinya kemajuan besar ke arah reformasi  struktural TNI.
Jika tidak, tentu dipastikan, perusahaan yang dikuasai AS dengan 81,2 saham itu akan selalu mengalami nasib buruk. Kekerasan dan pembunuhan pasti akan terus terjadi sepanjang tahun. Mungkin inilah yang mendorong Arkilaus Arnesius Baho, mantan Ketua Umum AMP Internasional, untuk mengatakan Freeport adalah otak di balik tumbuhnya benih-benih kekerasan terhadap kedaulatan rakyat Indonesia. (JUBI/Jerry Omona)

Thursday, February 2, 2012

Propolis, Air Liur Lebah yang Mampu Mengobati Hampir Segala Jenis Penyakit

Tahukah anda kalau sebenarnya lebah menghasilkan 4 macam produk. Orang-orang awam hanya tahu madu sebagai produk lebah. Namun selain madu lebah juga menghasilkan royal jelly, bee polen, dan propolis.
Tahukah anda kalau sebenarnya lebah menghasilkan 4 macam produk. Orang-orang awam hanya tahu madu sebagai produk lebah. Namun selain madu lebah juga menghasilkan royal jelly, bee polen, dan propolis. Untuk menjaga kesehatan biasanya orang minum madu, namun untuk mengobati penyakit, propolis lebih manjur, kalau menggunkan madu dibutuhkan waktu yang lama dan kurang mujarab dibanding propolis.
http://www.methodsofhealing.com/Types_of_Healing/files/2008/08/apitherapy.jpg
Propolis dikumpulkan oleh lebah dari tumbuh-tumbuhan atau pucuk muda dan kulit pohon terutama pohon poplar lalu dicampurkan dengan air liurnya, yang digunakan untuk menambal lubang dalam sarang lebah yang sekaligus juga melindungi sarang lebah dari serangan virus, bakteri dan jamur.
Propolis yang berbahan dasar air liur lebah ini, ternyata merupakan obat alami yang bisa dipakai untuk menaklukkan hampir semua jenis penyakit.
Propolis berasal dari bahasa Yunani (pro = sebelum, polis = kota = sistem pertahanan kota). Ia sanggup menyembuhkan diabetes dan gangren, yang merupakan penyakit tidak bisa disembuhkan secara medis, bahkan tanpa suntik insulin dan amputasi.
Penderita kanker stadium lanjut yang telah divonis tidak memliki harapan, juga bisa sembuh dengan propolis. Segala jenis penyakit maut lainnya seperti stroke, sakit jantung, batu ginjal, gagal ginjal, hepatitis, dan bahkan AIDS juga sanggup ia taklukkan.
Tidaklah heran mengapa propolis bisa memberikan keajaiban sedemikian rupa adalah karena kandungan antioksidan 1 tetes propolis = antioksidan 500 buah jeruk. Disamping itu, propolis kaya akan asam amino, vitamin-vitamin, bioflavonoids.
Propolis sebagai pengobatan alami, mengandung zat aktif yang berfungsi sebagai obat untuk berbagai macam penyakit.
http://202.148.18.102/propolis/images/stories/bee-propolis-royal-jelly.jpg
Fungsi pengobatan meliputi hal-hal sebagai berikut :
1. Propolis sebagai antibiotik alami, antiviral dan sekaligus antifungal alami tanpa efek samping.
2. Propolis menyembuhkan penyakit yang berhubungan dengan bakteri, misalnya: thypus, diare/muntaber dan sebagainya. Dapat juga untuk bau ketiak yang sangat mengganggu, karena di dalam lipatan ketiak terdapat bakteri atau jamur yang menyebabkan bau.
3. Propolis menyembuhkan penyakit yang berhubungan dengan virus, misalnya demam berdarah, flu, TBC dan sebagainya.
4. Propolis menyembuhkan penyakit yang berhubungan dengan jamur, misalnya eksim, panu, keputihan, ketombe dan sebagainya.
5. Propolis sebagai Anti peradangan (infeksi dan luka), misalnya maag, luka luar, radang tenggorokan, sakit gigi, radang ginjal, luka bakar dan sebagainya.
6. Propolis sebagai anti kanker dan mutagenesis sel, misalnya kanker, tumor, mioma, kista dan sebagainya.
7. Propolis berfungsi untuk membersihkan pembulu darah dan detoksifikasi.
8. Propolis berfungsi sebagai pembuangan racun, misalnya asam urat, kolesterol, trigliserin, darah tinggi, jantung, stroke, diabetes mellitus, dan sebagainya.
9. Propolis juga penyembuh ajaib bagi penyakit seperti ateriosklerosis atau pengapuran pembuluh darah oleh lemak, berbagai infeksi, gangguan pencernaan, gangguan pernafasan, penyakit syaraf, arthritis dan rematik.
10. Propolis sebagai penetral racun dalam tubuh dan sekaligus anti oksidan kuat.
11. Propolis meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
http://propolisdiamon.files.wordpress.com/2010/06/western-honey-bee-34108.jpg
Berikut adalah pendapat para ahli tentang propolis dan kegunaannya:
1. John Diamond, MD
Propolis mampu mengaktifkan kelenjar thymus yang berfungsi sebagai sistem imunitas tubuh.
2. Ray Kupinsel
Propolis sebagai antibiotik alami yang mampu melawan berbagai macam penyakit tanpa efek samping.
3. Profesor Arnold Becket
Propolis mampu menyembuhkan berbagai macam penyakit yang disebabkan oleh virus, bakteri dan jamur.
4. Russia Research Team (Tim Riset Rusia)?
Dalam propolis terdapat zat antibiotik alami dan antiviral, vitamin, asam amino, dan mineral yang sangat mujarab untuk penyakit mulut, tenggorokan.
5. Dr. Fang Chu (dokter di Lien Yu Kang Hospita Tiongkok)
Propolis berguna untuk penyakit kandungan lemak tinggi dalam darah dan untuk penyakit jantung.
6. Lembaga Riset Kanker Columbia, 1991
Dalam propolis terdapat zat CAPE yang berfungsi mematikan sel kanker. Dengan pemakaian zat CAPE secara teratur selama 6 bulan dapat mereduksi kanker sebanyak 50%.
7. Majalah antibiotik VP Kivalkina
Propolis sangat efektif untuk infeksi tanpa batas kadaluarsa.
8. Dr. K. Lund Aagaard
“Propolis, Natural Substance, the way to health”. Bioflavanoid yang terkandung di dalam propolis dapat mendegradasi radikal bebas yang disebabkan polusi, bahan pengawet dan bahan kimia lain yang masuk ke dalam tubuh. Kemampuan kerja bioflavanoid ini setara dengan kemampuan 500 buah jeruk.
9. Prof. Hembing Wijaya kusuma
Propolis sangat baik untuk kesehatan kulit dan berkhasiat luar biasa.

Sumber:
http://apakabardunia.info/propolis-air-liur-lebah-yang-mampu-mengobati-hampir-segala-jenis-penyakit/